Dalam Tata Surya, terdapat sembilan planet besar dengan 61 satelit  dan asteroid yang tak terhitung jumlahnya, semuanya berevolusi  mengelilingi satu bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di  pusat Tata Surya.
Sembilan planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata  Surya), saling berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah  keteraturan. Nama-nama planet yang dekat dengan matahari yaitu:  Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan  Pluto. Jadi, planet bumi yempat dimana kita tinggal ini merupakan planet  dengan urutan ketiga yang terdekat dengan matahari.
Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu  pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan  ada diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet  hampir seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran  kecil seperti bulan.
Terdapat hubungan yang sangat harmonis antara satelit dengan  induknya. (Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain  berkeliling terhadapnya. Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah  induk dari bulan). Planet menarik satelit-satelitnya. Satelit juga  mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa kesetimbangan tersebut, satelit akan  menumbuk planet atau pecah dan menghilang angkasa.
Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi  dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi.  Dan jika ia berotasi lebih cepat, ia akan menjauh dari bumi dan tak  menjadi satelit bumi lagi.
PUSAT TATA SURYA KITA
Matahari  
Matahari adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas  gas yang sangat panas dan berpijar. Setiap detik, terjadi ledakan  diseluruh permukaannya, matahari sendiri merupakan bom nuklir yang  sangat besar. Ledakan di permukaannya sama dengan energi yang  dipancarkan oleh jutaan bom atom. Mereka menghasilkan kobaran-kobaran  api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi.
Matahari bagaikan bola api yang memancarkan panas dan cahaya yang  sangat kuat dari permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang hari  akan gelap, dan permukaan bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan  ada kehidupan di bumi ini.
Ruang angkasa (ingatlah kembali film mengenai ruang angkasa) adalah  tempat yang gelap, sangat luas, dan kosong. Bumi kita adalah salah satu  benda langit di dalamnya, dan tak tidak ada satupun yang cukup dekat  untuk menerangi dan memanaskan bumi kita. (Subhanalloh)
Sinar matahari sangatlah terang. Mungkin kamu pernah mencoba menatap  matahari di siang yang cerah. Setelah beberapa detik, matamu akan merasa  silau bukan? Karena cahayanya yang sangat terang, menatap matahari  secara langsung sangat berbahaya bagi mata. Demikian pula berjemur di  terik matahari dalam waktu lama di musim panas juga berbahaya. Beberapa  bagian kulit kita akan terbakar, dan hanya bisa disembuhkan oleh dokter.  Terutama di musim panas, matahari sangatlah panas. Tetapi, jarak  matahari jutaan kilometer jauhnya dari bumi kita, dan hanya seper dua  ribu dari panas matahari yang sampai di bumi.
Jika suhu bumi cukup panas meskipun jarak matahari dan bumi sangat jauh, dapatkah kamu bayangkan panasnya matahari?
Para ilmuwan sudah memperkirakan besarnya. Namun, kita tidak akan  mampu membayangkannya dengan mencoba membandingkannya dengan suhu  benda-benda yang kita kenal di bumi. Anggap suhu permukaan matahari  adalah 6,000°C (11,000°F). Di bagian tengahnya bisa mencapai 12,000,000 o C (21,600,000o  F). Tak ada benda panas mana pun di bumi yang dapat dibandingkan  dengannya. Tanganmu sulit menyentuh air yang panasnya 50°C (120°F).  Bahkan pada cuaca yang panas, suhunya hanya sekitar 40–50°C (105-120°F).  Contoh ini menunjukkan bahwa Allah mengatur dengan sangat tepat jarak  antara bumi dengan matahari. Jika matahari sedikit saja lebih dekat  dengan kita, segala sesuatu di bumi ini akan layu dan kering karena  panasnya dan berubah menjadi abu. Sebaliknya, jika ia sedikit lebih  jauh, segala sesuatu akan membeku. Tentu saja, tidak akan ada kehidupan  pada keduanya.
Daerah kutub, yang sedikit menerima panas matahari, selalu tertutup  oleh es. Sedangkan daerah katulistiwa, dimana sinar matahari yang  diterima jauh lebih banyak, selalu panas. Allah telah menciptakan daerah  tersebut sebagai contoh untuk kita. Daerah lainnya lebih sesuai untuk  hidup manusia. Hal ini menunjukkan karunia Allah kepada kita. Karena,  jika Allah tidak menentukan jarak antara bumi dengan dan matahari dengan  tepat, kita akan lebih sulit untuk hidup di bumi. Bahkan bisa jadi tak  ada lagi kehidupan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, Allah menciptakan Matahari dan  Bulan dengan sangat sempurna agar manusia dapat hidup di planet ini.  Dalam Al Qur’an, Allah memberitakan bahwa matahari dan bulan bergerak  atas perintah Allah:
Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.  Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda  (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.  (Surat ar-Ra’d: 2)
Gaya Tarik Gravitasi Matahari
Benda langit yang tak terhitung jumlahnya bergerak teratur secara  sempurna tanpa saling bertubrukan karena Allah menempatkan mereka ke  dalam orbitnya dengan tepat. Orbit adalah lintasan sebuah planet atau  komet ketika berevolusi terhadap matahari. Tak satu pun planet yang  berhenti mengikuti lintasan ini kecuali hilang di angkasa raya. Semua  ini karena planet-planet mengalami gaya gravitasi matahari. Ketika kamu  membaca tulisan ini, bumi kita bergerak dalam orbitnya dengan kecepatan  108,000 kilometer (700,000 mil ) per jam mengelilingi matahari.  Penjelasan berikut mungkin dapat membantumu membayangkan kecepatannya  yang dahsyat: kecepatan maksimal sebuah mobil kira-kira 200 kilometer  (125 mil) per jam. Artinya kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari  adalah 540 kali kecepatan mobil. Contoh lain adalah sebuah peluru  bergerak 1,800 kilometer (1,100 mil) per jam. Kecepatan rotasi bumi  mengelilingi matahari adalah 60 kali kecepatan peluru.
Karena tingginya kecepatan bumi, gaya tarik gravitasi matahari  menjadi sangat penting. Jika matahari mengurangi kekuatan gravitasinya,  kita akan melayang-layang di angkasa bersama bumi kita. Hal ini akan  mengakhiri keberadaan bumi …
Di sisi lain, jika matahari menambah besar gaya gravitasinya, bumi  kita akan tersedot oleh matahari dan melebur. Tentunya kita pun akan  musnah. Selain itu, gaya tarik gravitasi matahari juga menjaga  planet-planet dalam lintasan/orbit yang benar sehingga terhindar dari  tabrakan antar sesamanya. Namun, pernahkah kamu bayangkan bagaimana  matahari menarik planet-planet tersebut?
Jawabannya sangat jelas. Adalah Allah Sang Pencipta, Yang Agung dalam  Keperkasaan-Nya, Yang menciptakan dan senantiasa memelihara  keseimbangan ini.
Selain itu, tidak hanya matahari yang memiliki gaya tarik gravitasi.  Planet-planet di Tata Surya juga memiliki gaya gravitasi  sendiri-sendiri. Misalnya, gaya gravitasi bumi terhadap bulan. Karena  gaya gravitasi ini, bulan terus berada pada jarak tertentu. Karenanya,  bumi tidak bertabrakan dengan bulan. Tak diragukan, Allah dengan  KekuasaanNya yang maha luas telah mencegah Bulan menimpa Bumi.
Ada gaya gravitasi lain yang mirip dengan matahari, yang khusus  dirancang untuk kehidupan manusia. Ia adalah gaya gravitasi bumi yang  memberi kita berat badan. Gaya gravitasi, yang kita ketahui sebagai  berat badan kita, membuat kita tetap berada di muka bumi dengan  kemampuan berjalan dan berlari dengan mudah tanpa melayang ke angkasa.
Bayangkan sebuah bola di tanganmu. Apa yang terjadi ketika kamu  melepaskannya? Bola itu jatuh, bukan? Karena gaya gravitasi menariknya  ke tanah. Namun, jika kamu tinggalkan bola itu di angkasa raya, bola itu  tak akan jatuh karena gaya gravitasi disana lebih kecil. Oleh karena  itu, keberadaan gaya gravitasi yang lebih besar di bumi sangat penting  bagi kita.
Masih ada satu hal penting lain mengenai gravitasi: Gravitasi tidak  boleh melebihi ataupun kurang dari yang seharusnya. Jika kurang, kamu  akan berjalan di udara, dan tak mampu menyentuh lantai dengan kakimu.  Kamu tak akan bisa bergerak seperti yang kamu mau; kamu selalu melayang  dari satu tempat ke tempat lain, akan memantul ketika melangkah dan  menjejakkan kaki di langit-langit. Jika gaya gravitasi lebih besar, kamu  tak akan mampu berjalan karena kamu terperosok ke dalam tanah. Maka,  kamu hanya akan bisa merangkak pelan sepanjang jalan.
Saat ini, yang terjadi tidaklah demikian; Allah telah menentukan kekuatan gaya gravitasi yang tepat bagi kita.
Contoh berikut mungkin akan membantu kamu memahaminya: bulan, seperti  halnya bumi, juga memiliki gaya gravitasi. Namun, gaya tarik gravitasi  ini lebih kecil dari pada yang dimiliki oleh bumi. Karena itu, kamu  tidak mungkin dapat bertahan di bulan. Kamu mungkin pernah menyaksikan  di TV bagaimana seorang astronot berjalan di bulan. Dapatkah kita terus  hidup dengan cara demikian? Tentu saja tidak.
Sekarang marilah kita lanjutkan perjalanan kita dengan mengunjungi  planet-planet yang berada di dalam wilayah pengaruh gravitasi matahari.
IdeKuVavia
 Posted in:  
0 komentar:
Posting Komentar