Rabu, 09 Maret 2011

Angin Kencang Goyang Kota Bangkalan

Angin kencang yang bertiup dalam sepekan terakhir membawa korban. Sejumlah pohon tumbang serta sejumlah rumah dan musala di Desa Gebang, Kecamatan Kota Bangkalan, rusak dihempas angin pada Minggu (8/2) dini hari sekitar jam 03.00.

Akibat yang cukup fatal, robohnya pohon beringin berukuran besar di Kampung Rampah, Desa Gebang, menimpa kabel listrik, kabel telepon, dan warung nasi milik warga. Praktis, aliran listrik dan telepon padam. Namun, tak ada korban jiwa dalam bencana angin ini.

Mulanya, angin kencang bertiup sekitar pukul 03.00. Lalu, hempasan angin ini merobohkan pohon beringin besar yang berdiri di pinggir jalan utama Bangkalan-Arosbaya di Kampung Rapah. Untungnya, beringin roboh ke tegalan, bukan ke jalan.

Namun begitu, pohon besar itu menimpa kabel listrik dan telepon. 'Saya lihat ada percikan api dan bunyi benda keras jatuh dari arah jalan raya,' ujar Jiholi, warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian kepada Berita8.com.

Rupanya, itu percikan kabel listrik yang korslet akibat tertimpa beringin. Seketika itu listrik padam. Begitu sambungan telepon rumah putus. Itu diketahui setelah beberapa warga tidak dapat menghubungi PLN menggunakan telepon rumah.

Pagi harinya warga bergotong-royong memotong batang beringin dan membersihkan sisa-sisa reruntuhan. Menurut warga, pihak PLN sudah dihubungi melalui telepon genggam. Namun tidak satu pun petugasnya datang.

Pohon beringin yang diperkirakan berumur 30 tahun itu memang dicemaskan warga sewaktu-waktu tumbang. Namun, warga tidak berani untuk menebangnya, karena termasuk salah satu pohon yang dilindungi oleh bina marga.

Selain pohon tumbang, angin kencang di pagi buta itu mengakibatkan beberapa rumah warga dan musala rusak. Salah satunya rumah Muzamil, atap dan genteng rumahnya berantakan setelah diterjang angin.

Puting Beliung di Sapeken

Angin puting beliung menerjang Kecamatan Sapeken, Sumenep. Akibatnya, puluhan rumah warga rusak (ringan, berat, atau sedang).

Suraini, tokoh masyarakat Sapeken, mengabarkan, puncak angin terjadi dalam sepekan terakhir. Sejumlah rumah rusak akibat badai angin tersebut. Selain itu, warga tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, ombak lautan tinggi dan angin bertiup sangat dahsyat. 'Kami tidak bisa ke luar dari pulau ini,' ujarnya melalui sambungan telepon.

Tidak ada korban akibat puting beliung di Tanjung Giok. Tapi, puluhan rumah penduduk rusak. Sebagian besar rusak di bagian atasnya.

Adi Purnomo dari Kecamatan Sapeken, membenarkan terjadinya puting beliung tersebut. Pria yang sebelum mutasi (4/2) menjabat sebagai Sekcam Sapeken ini mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah rumah maupun fasilitas umum yang rusak.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | LunarPages Coupon Code