Kamis, 03 Februari 2011

Matahari Mengelilingi Bumi

Beberapa hari yang lalu, gue nerima email tentang acara bedah buku. Apa istimewanya? Nah kali ini beneran istimewa, buku yang dibahas judulnya Matahari Mengelilingi Bumi. Wow.. teori barukah? bukti barukah? atau sekedar permainan utak atik gathuk? dari judulnya  “Matahari mengelilingi bumi, sebuah kepastian al-Qur’an dan as-Sunnah serta Bantahan terhadap teori bumi mengelilingi matahari”, bisa dipastikan argumentasi yang dipakai adalah ayat-ayat al-Quran. Buku ini mengulas dari sisi al-Quran atau mungkin bisa dikatakan tafsiran yang dilakukan penulis atas isi al-Quran. Selain membantah teori heliosentrik, buku ini juga membantah kalau bumi berotasi.


Yang patut dipertanyakan sudahkah si penulis meneliti dan mengkaji ulang apakah tulisan yang ia paparkan sudah sesuai dengan kenyataan ataukah ini hanya menjadi pembodohan yang dilakukan kepada masyarakat yang dengan mudah mempercayai seluruh isi buku ini? Apalagi dengan ide yang mengaitkannya dengan iman dan orang-orang yang berada diluar itu dianggap menentang kebenaran.
well apa yang terjadi dengan bangsa ini? disaat orang-orang bergerak maju dan melesat jauh ke depan, kita justru melangkah mundur. gak tanggung-tanggung.. bukan 1 atau 2 dekade tapi mundur berabad-abad. ataukah masyarakat bangsa ini sedang kehilangan identitasnya, maka ia mulai mencari dalam pembenaran iman? Ntahlah. Si penulis tak lebih hanya memberi penafsiran, bukan memberikan argumentasi dengan dasar yang kuat.

Kalau kita menengok berabad-abad lampau, Gereja pernah meyakini teori geosentrik dan mengorbankan orang-orang yang mempercayai teori heliosentrik. Gereja pernah menjadi bahan tertawaan ketika ternyata terbukti matahari tidak mengelilingi bumi. Tapi itu terjadi pada era 1500 SM. Lantas di abad modern, teori yang sama tiba-tiba dimunculkan?

well daripada mengulas isi buku yang gak memberikan bukti dan argumentasi yang jelas selain dalil dari al-Quran dan penafsiran si penulis yang kemudian mengakhirinya dengan pernyataan sebuah kepastian, bagaimana kalau kita menengok sejenak perkembangan teori geosentrik dan heliosentrik berabad-abad lampau. Tulisan dibawah ini merupakan penggalan awal dari serangkaian tulisan mengenai perkembangan teori pembentukan Tata Surya selama berabad-abad yang pernah gue kerjain sebagai bagian dari review kuliah Tata Surya.

Permulaan Perhitungan Ilmiah
Perhitungan secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Aristachrus dari samos (310-230 BC). Ia mencoba menghitung sudut Bulan-Bumi-Matahari dan mencari perbandingan jarak dari Bumi-Matahari, dan Bumi-Bulan. Aristachrus juga merupakan orang pertama yang menyimpulkan Bumi bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan berbentuk lingkaran yang menjadi titik awal teori Heliosentrik. Jadi bisa kita lihat kalau teori heliosentrik bukan teori yang baru muncul di masa Copernicus. Namun jauh sebelum itu, Aristrachrus sudah meletakkan dasar bagi teori heliosentris tersebut. 

Pada era Alexandria, Eratoshenes (276-195BC) dari Yunani berhasil menemukan cara mengukur besar Bumi, dengan mengukur panjang bayangan dari kolom Alexandria dan Syene. Ia menyimpulkan, perbedaan lintang keduanya merupakan 1/50 dari keseluruhan revolusi. Hasil perhitungannya memberi perbedaan sebesar 13% dari hasil yang ada saat ini.

Ptolemy dan Teori Geosentrik
Ptolemy (c 150AD) menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi. Dan teori ini dipercaya selama hampir 1400 tahun. Tapi teori geosentrik mempunyai kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran mengitari Bumi, sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah timur. Untuk mengatasi masalah ini, Ptolemy mengajukan dua komponen gerak. Yang pertama, gerak dalam orbit lingkaran yang seragam dengan periode satu tahun pada titik yang disebut deferent. Gerak yang kedua disebut epycycle, gerak seragam dalam lintasan lingkaran dan berpusat pada deferent.

Teori heliosentrik dan gereja
Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-terangan menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya, dan Bumi bergerak mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit, data yang didapat Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit planet-planet. Namun ia mempertahankan bentuk orbit lingkaran dengan menyatakan bahwa orbitnya tidak kosentrik. Teori heliosentrik disampaikan Copernicus dalam publikasinya yang berjudul  De Revolutionibus Orbium Coelestium kepada Paus Pope III dan diterima oleh gereja. 

Tapi dikemudian hari setelah kematian Copernicus pandangan gereja berubah ketika pada akhir abad ke-16 filsuf Italy, Giordano Bruno, menyatakan semua bintang mirip dengan Matahari dan masing-masing memiliki sistem planetnya yang dihuni oleh jenis manusia yang berbeda. Pandangan inilah yang menyebabkan ia dibakar dan teori Heliosentrik dianggap berbahaya karena bertentangan dengan pandangan gereja yang menganggap manusialah yang menjadi sentral di alam semesta.

Lahirnya Hukum Kepler
Walaupun Copernicus telah menerbitkan tulisannya tentang Teori Heliosentrik, tidak semua orang setuju dengannya. Salah satunya, Tycho Brahe (1546-1601) dari Denmark yang mendukung teori matahari dan bulan mengelilingi bumi sementara planet lainnya mengelilingi matahari. Tahun 1576, Brahe membangun sebuah observatorium di pulau Hven, di laut Baltic dan melakukan penelitian disana sampai kemudian ia pindah ke Prague pada tahun 1596. 

Di Prague, Brahe menghabiskan sisa hidupnya menyelesaikan tabel gerak planet dengan bantuan asistennya Johannes Kepler (1571-1630). Setelah kematian Brahe, Kepler menelaah data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa orbit planet tidak sirkular melainkan elliptik.

Kepler kemudian mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini yaitu ;
  1. Planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi matahari sebagai pusat sistem.
  2. Radius vektor menyapu luas yang sama dalam interval waktu yang sama.
  3. Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari.
Kepler menuliskan pekerjaannya dalam sejumlah buku, diantaranya adalah Epitome of The Copernican Astronomy dan segera menjadi bagian dari daftar Index Librorum  Prohibitorum yang merupakan buku terlarang bagi umat Katolik. Dalam daftar ini juga terdapat publikasi Copernicus, De Revolutionibus Orbium Coelestium.

Awal mula dipakainya teleskop

Pada tahun 1608, teleskop dibuat oleh Galileo Galilei (1562-1642), .Galileo merupakan seorang professor matematika di Pisa yang tertarik dengan mekanika khususnya tentang gerak planet. Ia salah satu yang tertarik dengan publikasi Kepler dan yakin tentang teori heliosentrik. Dengan teleskopnya, Galileo berhasil menemukan satelit-satelit Galilean di Jupiter dan menjadi orang pertama yang melihat keberadaan cincin di Saturnus. 

Salah satu pengamatan penting yang meyakinkannya mengenai teori heliosentrik adalah masalah fasa Venus. Berdasarkan teori geosentrik, Ptolemy menyatakan venus berada dekat dengan titik diantara matahari dan bumi sehingga pengamat dari bumi hanya bisa melihat venus saat mengalami fasa sabit.
Tapi berdasarkan teori heliosentrik dan didukung pengamatan Galileo, semua fasa Venus bisa terlihat bahkan ditemukan juga sudut piringan venus lebih besar saat fasa sabit dibanding saat purnama. Publikasi Galileo yang memuat pemikirannya tentang teori geosentrik vs heliosentrik, Dialogue of The Two Chief World System, menyebabkan dirinya dijadikan tahanan rumah dan dianggap sebagai penentang oleh gereja.

Dasar yang diletakkan Newton

Di tahun kematian Galileo, Izaac Newton (1642-1727) dilahirkan. Bisa dikatakan Newton memberi dasar bagi pekerjaannya dan orang-orang sebelum dirinya terutama mengenai asal mula Tata Surya. Ia menyusun Hukum Gerak Newton dan kontribusi terbesarnya bagi Astronomi adalah Hukum Gravitasi yang membuktikan bahwa gaya antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing objek dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Hukum Gravitasi Newton memberi penjelasan fisis bagi Hukum Kepler yang ditemukan sebelumnya berdasarkan hasil pengamatan. Hasil pekerjaannya dipublikasikan dalam Principia yang ia tulis selama 15 tahun. 

Teori Newton menjadi dasar bagi berbagai teori pembentukan Tata Surya yang lahir kemudian. Yang pasti, Bumi mengelilingi Matahari bukan sekedar teori asal jadi, tapi konsekuensi hukum gravitasi.
Well, itulah penggalan sejarah di masa-masa awal perdebatan teori pembentukan Tata Surya.

Setiap orang berhak membuat tafsirannya sendiri, namun ketika tafsiran itu justru menyesatkan dan membodohi masyarakat…. sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita untuk memberi jawaban… namun bagaimana memberi jawaban jika argumentasi yang dijadikan dasar adalah.. “imanku yg benar dan diluar itu adalah penentang kebenaran”. bagaimana memberi jawaban ketika asumsi awal masyarakat yang mempercayainya adalah… “pihak barat melakukan kebohongan publik”. however… still.. it is our responsibility to give the right answer…

Alquran pun membenarkan bahwa matahari mengelilingi Bumi atau Bumi mengelilingi Matahari

tata surya   
http://chrisantium80.edublogs.org/2006/07/19/matahari-mengelilingi-bumi-sebuah-kepastian-ataukah-kegilaan-abad-ini/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | LunarPages Coupon Code